Hari ini hari Senin dan hari ini
adalah hari dimana anak-anak sekolah mulai memasuki tahun ajaran baru. Menjadi
murid yang tingkatannya lebih tinggi dari sebelumnya. Setelah melewati liburan
selama 3 minggu. Ada yang senang karena akan segera bertemu dengan
teman-temannya dan bersenda gurau seharian setelah tiga minggu tidak bertemu
tapi ada juga yang merasakan kesedihan karena liburannya telah usai.
Yang dirasakan Ify hari ini adalah
yang kedua. Yaitu sedih. Bukan. Bukan karena ia merasa liburannya telah usai.
Tapi ia merasakan hampa yang begitu mendalam. Harusnya hari ini seperti
tahun-tahun sebelumnya, berjalan memasuki kelas yang sama dengan Shilla. Tapi
nyatanya toh hal itu tak akan terjadi juga.
Dan yang lebih menyakitkan adalah
bahkan sampai hari ini ia belum juga mendapatkan kabar baik mengenai Shilla.
Entahlah, mungkin hari-harinya nanti akan lebih berat lagi setelah ini. Bahkan
jauuuh lebih berat daripada saat ia dijauhi Shilla. Mungkin memang sekarang ia
tidak dijauhi Shilla, tapi takdirlah yang menjauhkan mereka sehingga membentang
jarak yang sangat luas. Bayangkan saja nanti saat Shilla sadar ia tidak akan
sekolah di sini lagi kan? Bayangkan betapa sepinya kehidupan Ify tanpa
Chilla-nya itu. Dulu saja saat dijauhi Shilla ia sudah merasakan kehilangan.
Sekarang? ia tidak bisa melihat Shilla lagi di sekolah ini. Padahal dulu Ify
masuk sekolah ini karena Shilla.