Rabu, 01 Februari 2017

Curhatan Novel: Love Command series

Hello~

Saya kembali! Sebenernya sebelumnya udah ngetik sedikit -banyak- tentang sesuatu, tapi belum selesai karena saya ngga yakin mau di post, jadi masih bertengger anteng di draft belum dibuka dan dilanjutkan. Iya, sekarang jadi mager nulis anaknya, sukanya jadi penikmat doang haha

❕❕Sebelumnya, saya ingin menegaskan, isi postingan kali ini benar-benar hanya sekedar curahan hati saya dan tidak bermaksud menjelekan apalagi menjatuhkan pihak manapun. Dan saya tidak memaksa siapapun yang membaca ini untuk menyetujui perkataan saya, karena setiap orang memiliki pendapat dan penilaian yang berbeda. Saya tau itu dan kalian juga harus mengerti itu😊❕❕

Sesuai judul, hari ini, malem-malem begini, iya, pas ngetik ini sekarang jam 1.30 WIB (pas banget) tiba-tiba saya ingin menumpahkan kegelisahan dan kegundahan saya sama sesuatu. Tuh, dibaca judulnya, tentang novel. Jadikan akhir-akhir ini, udah lama juga sih -sekitar satu semester lebih- hobi baca saya menurun drastis, saya lebih suka nonton daripada baca apalagi nulis, padahal kalo inget dulu saya ga bisa lepas dari Novel atau cerita FanFic -lha, jadi curhat-. Ah, intinya belakangan ini saya rindu aroma buku jadi saya memutuskan untuk beli satu novel yang cukup sangat dipertimbangkan untuk dibeli. Novel ini adalah novel seri terakhir dari sebuah trilogi. Bukan, bukan Dilan ko, apalagi Jingga Untuk Matahari -HAHAHA, forgive me-.

Jadi, iya, saya baru aja beli novel Love Command: The Final Fight nya Kak Janice Nathania. Padahal mah udah terbitnya dari 2015, tapi baru kebeli hari ini, setelah melwati struggle melawan dilemma di hati antara beli apa ngga, sekarang mah udah gede udah banyak kebutuhan perempuan yang harus dibeli, kalo dulu kan jaman sekolah mana mikirin beli barang yang aneh-aneh, pasti belinya ngga jauh-jauh novel kalo ga alat tulis lucu he he he




Jujur, saya beli novel ini karena saya pencinta mahakarya nya kak Janice 'Love Command' versi Blog baladakolgulung yang dulu tiap harinya selalu saya pantengin sampe tengah malem, sehari bisa baca berpart-part -iya, saya bukan orang lama tapi bukan orang baru banget juga-. Saya lupa, pas saya mulai tenggelam bersama cerita Shilla, Rio a.k.a Ryo dan Gabriel a.k.a Arya (versi novel) itu kayanya Love Command udah mulai mencapai titik akhir, pokoknya mah saya gaperlu nunggu lama kaya orang-orang yang udah ngikutin dari awal banget. Tapi sempet nunggu juga beberapa part terakhir karena katanya, penulisnya mau bawa bukunya ke penerbit jadi ga mau post endingnya, ya sebagai pembaca mah kita bisa apa kan. Sampe akhirnya bertahun-tahun -lebay ga si? lupa sebenernya-, Kak Janice ngepost endingnya dengan versi berbeda karena katanya bukunya udah masuk ke penerbit dan udah diedit tapi belum ada kepastian penerbitan. Serius, baca endingnya saya benar-benar semakin jatuh cinta dan berjanji untuk membeli novelnya. Walaupun saya ngeshipnya mah siapa-sama siapa dan diending siapa-sama siapa, tapi saya tetep cinta dan ngga pernah menyesal baca cerita sepanjang dan serumit itu.

Sebenernya, alasan lain saya mencintai Love Command -versi baladakolgulung- mah karena saya dulu suka baca cerita FanFic tentang Idola Cilik, iya, saya suka idola cilik makanya saya baca ini di blognya Kak Janice ha ha ha. Jadi, sekalian curhat ya -daritadi juga curhat, dari awal juga isi blog ini curhat HEHE- oke, saya itu suka cari-cari fanfic Icil terutama dengan tokoh utamanya Shilla -iya, saya dari fandom itu [dulu]- nah akhirnya saya nemu beberapa judul yang menurut saya penulisnya jenius banget, sebenernya ada dua yang saya suka -kalo ga lupa- tapi yang satu berenti di awal-awal terus penulisnya juga udah lupa kali kalo dia pernah nulis. haha, but i'm serious right now. DAN TAPI Love Command ini ternyata ceritanya terus berlanjut makanya saya suka, ditambah kisahnya haduuu bikin hati berdebar-debar -apalagi saya masih smp waktu itu-. Taukan saya juga punya cerita yang udah sampe 21 part itu? Salah satu motivasi saya menulis ya gara-gara Love Command ini! -aduh jadi malu, karena sendirinya nulis ga selesai-. Tuh, segitu cintanya sama Love Command, karena semenjak itu juga saya jadi rajin nulis sama beli novel.

Tapi......iya, ada tapinya, di postingan kali ini saya ingin menumpahkan -banyak- kekecewaan sama Love Command versi Novel nya ini. Iya, tau saya ga berhak karena lagi-lagi saya cuma penikmat, tapi ngga apa kan membuka suara? Ada beberapa hal yang saya kurang suka sama versi Novelnya.

Pertama, dibagi trilogi saya jadi merasa aneh, karena pemutusan ceritanya, sebenernya udah pas sih cuma gimana ya saya biasa baca lanjut terus dan tiba-tiba diputus? sakitkan? eh? ngga deng, tapi ya saya kurang suka sama konsep triloginya karena satu buku juga halamannya ngga begitu tebal ko. Mungkin karena diterbitin sebagai novel jenis teenlit kali ya jadi kategorinya novel ringan gitu biar ga terlalu banyak permasalahan dalam satu bukunya. Mungkin.

Kedua, ini yang cukup membuat saya terkejut sekali malam ini lalu dengan segera mengirimkan pesan dengan capslock menandakan tidak sabaran kepada salah satu sahabat saya yang pernah saya cekoki cerita ini juga. Karena, perubahan pada novel terlalu drastis dari Love Command versi baladakolgulung yang selalu saya banggakan itu. Saya merasa tertipu, tapi tenang saya ngga bakal minta uang balik ko. eh? HAHA
Tapi serius, di novel pertama perubahannya masih hanya sebatas beberapa kalimat dan bagian yang kurang masuk di akal jadi ngga terlalu terasa perubahannya, saya masih dengan bangga membacanya, seakan bernostalgia dibalik sebuah buku novel.
Selanjutnya di novel kedua, di bagian awal semua masih sama, sampe pada bagian tengah -kalo ga salah- sampe bagian akhirnya, awalnya saya terkejut kenapa jadi begini? ada beberapa adegan yang diubah, cukup banyak jadinya mengubah alur cerita. Menurut saya, beberapa adegan yang sudah pas tapi dihilangkan dan jadi banyak yang ditambah yang okelah menurut saya mungkin biar lebih fresh tapi tetep aja jadi kurang pas karena masih terngiang versi lamanya? ya begitu, tapi saya kira mungkin ini akan menjadikan awal yang baik untuk buku terakhirnya.
Dan ternyata! jeng jeng, saya membuka buku ketiga dengan excited, berharap menemukan banyak kejutan tapi tetap tidak menghilangkan sensasi nostalgianya. Tapi, sayang benar-benar disayangkan. Di 2 bab pertama, saya masih bisa senyum-senyum membacanya karena membangkitkan memori ingatan masa lalu saya walaupun saya bingung kok bagian yang penting dihilangkan, dan saya terus membaca hingga akhirnya terjawab kenapa dihilangkan karena memang seterusnya tidak digunakan lagi. Mulailah rasa kecewa timbul karena yang menurut saya cukup klimaks itu hilang. Tapi, saya masih bisa menerima karena cerita tetap berjalan sama walaupun agak aneh karena perbedaan kali ini sangat terasa. Terus membaca sampai lembarannya mulai menipis saya menyadari sesuatu, sepertinya akan ada yang hilang, dan ketika sampai di akhir........kekecewaan itu bertambah besar dan meledaklah dalam tulisan ini.

Saya tidak bisa bercerita banyak tentang isi cerita, intinya, saya sebagai pengagum Love Command versi baladakolgulung merasa tidak seharusnya saya se"semangat dan penasaran" itu sama novelnya. versi blog yang walaupun mungkin dibilang acak-acakan itu lebih mengena di hati saya. Akhir kisahnya lebih bisa diterima dengan lapang dada daripada versi novelnya. Semua yang saya tunggu-tunggu hilang tak berbekas, ada bekasnya sedikit, dikisahkan dengan 'perkiraan' sang tokoh utama yang nyatanya tak pernah ada. Bisa dibilang, perkiraan itu sebenarnya bukan milik sang tokoh utama, tapi milik saya dan mungkin beberapa orang pecinta Love Command versi lama seperti saya yang sudah menunggu dari awal. Padahal, ekspetasi saya sangatlah besar pada versi novelnya, apalagi di buku terakhirnya. Entahlah, mungkin karena 'kebutuhan penerbitan'.

Tapi, rasa hormat saya ke sang penulis Kak Janice Nathania tidak pernah berubah. Terimakasih pernah mengisi masa smp saya dengan kisah Shilla, Rio, dan Gabriel yang ditulis dengan begitu sempurna, menjadi orang -yang tanpa sadar- memotivasi saya menulis cerita bersambung, dan membuat saya jadi memliki banyak kutipan tentang kegalauan akan cinta dari Love Command versi blog yang sampai sekarang masih tersimpan di account twitter saya.

Dan, saya tidak pernah menyesal sama sekali pernah membaca Love Command! 😊😊


Best Regards with mwahπŸ’‹,

Ishmah



p.s: pengen upload fotonya tapi buku pertama dan keduanya lagi dipinjem sama orang jadi ga bisa foto maybe next time! hwehehe
btw hebat juga sekarang bisa pake emoji -norak-.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar